Wabah Ini Hanya Sementara, Esok Semua Akan Baik-Baik Saja

[Sumber : covid19.kemkes.go.id]

Wajahnya terlihat lelah, sangat lelah sekali seperti berhari-hari tidak bertemu dengan kasur. Dan ternyata memang benar itulah keadaannya sekarang. Tapi cobalah lihat sekilas sinar di mata dan segaris senyuman yang kadang muncul, sungguh diluar dugaan. Sangat kontras.

Dalam letih fisiknya, ia terus bersemangat membantu sesama. Saudara-saudaranya sebangsa yang tengah dilanda wabah. Ia tahu betul tugas dan tanggungjawabnya sebagai dokter dibawah sumpah. Walaupun sumpah itu telah lama ia lakukan, hampir 25tahun lalu.

Ditengah ketidakpastian obat-obatan untuk wabah baru tersebut, beliau selalu optimis. Beliau sangat yakin, bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya. Mungkin saat ini sudah ada disediakan oleh Pencipta, namun belum tersentuh manusia. Tapi bukan dengan menunggu. Bukan. Beliau banyak melakukan komunikasi jarak jauh kepada kolega-koleganya dari berbagai negara untuk menangani wabah ini. Beberapa yang terbaik beliau jalankan.

Buku catatan kecil dalam sakunya merupakan bukti bahwa beliau berdedikasi dan sadar bahwa ia hanya manusia yang diciptakan oleh Allah SWT. Dengan rapi dan teratur beliau menuliskan riwayat pasien, obat-obatan yang diberikan dan apa reaksi terbaik dari obat tersebut. Dan berdoa, agar semua pasiennya sembuh.

Aku, yang hanya asistennya hanya mampu berdoa untuk kesehatan dan keselamatannya. Dan dalam singkatnya waktu istirahat yang kumiliki, hanya linangan air mata yang setia menemani ku dengan panjangnya doa dalam hati, berharap semoga wabah ini segera berlalu.

Ku panjatkan doa dalam hati, ya Allah pemilik langit dan bumi, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Ampuni segala dosa-dosa kami. Angkat semua kesalahan kami. Bantu kami untuk mampu menerima petunjuk dari-Mu. Semua hanya kepada-Mu kami berserah. Wabah ini atas ijin-Mu. Maka, bantu kami untuk dapat ikhlas dan bersabar. Hamba yakin, ini hanya sementara. Dan esok semua akan baik-baik saja. Aamiin ya rabbal’alamin.   

Share this post